Pada akhir tahun 1970, di bagian
Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dirasakan kebutuhan adanya
suatu wadah untuk menampung pasien dengan kelainan vaskuler yang sebelumnya
ditangani oleh bedah umum. Dengan kembalinya beberapa spesialis bedah dari luar
negeri yang mempunyai perhatian khusus pada ilmu bedah vaskuler, antara lain,
ProfDjang Jusi dari Jakarta yang telah melakukan penelitian dan mendapat
pelatihan khusus di Amsterdam, mulai dirintis jalan untuk membentuk wadah
dimana semua kasus dengan kelainan vaskuler dapat ditangani secara khusus. Kemudian
satuan tugas ini diperkuat oleh
dr. Murnizal Dahlan yang telah
menyelesaikan pelatihan di Paris dan
dr. Hilman Ibrahim dari Perth.
Terakhir dilengkapi oleh
dr. Raden Suhartono dan
dr. Dedy Pratama
dari Jerman.Pada tahun 2011 Divisi vaskuler FKUI/RSCM diperkuat oleh
dr.Alexander JayadiUtama yang telah
menyelesaikan pendidikan di St Franziskus Klinikum MunsterJerman, selanjutnya sejak tahun 2013 diperkuat oleh
dr.Patrianef yang telah menyelesaikan pendidikan dalam bidang endovaskuler di Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia dan Hospital Kuala Lumpur. Saat ini sedang
menjalani pendidikan endovaskuler di Jepang
dr.Achmadu
Di Bandung,
Prof Dr HendroSudjono Yuwono telah menyelesaikan pelatihan Vaskuler di Amsterdam,
mengembangkan layanan vaskuler di RS Hasan Sadikin /FK Unpad Bandung. Sejak tahun 2009 diperkuat oleh
dr.Teguh Marfen Djajakusumah yang telah
menyelesaikan pendidikan di FKUI/RSCM.
Pada tahun 2006 mulai berkembang
pelayanan bedah vaskuler di RS dr Karyadi/ FK Undip Semarang, yang dilakukan oleh
dr Aries Soejarwo yang merupakan lulusan dari FKUI/RSCM
Jakarta. Selanjutnya pada tahun 2008 pelayanan bedah vaskuler mulai
terselenggara di RS M.Djamil/FK Unand Padang, yang dilakukan oleh
dr.Raflis Rustam .
Di Tangerang sejak tahun 2009 telah dilaksanakan pelayanan vaskuler oleh
Dr.Ismon Kusasi, yang bersangkutan pada tahun 2013 telah menyelesaikan pendidikan endovaskuler di
Hospital Universiti Kebangsaan malaysia dan Hospital Kuala Lumpur.
Di Medan sejak tahun 2010 telah dilakukan pelayanan vaskuler oleh dr
Aswadi Tanjung. Pelayanan vaskuler dan endovaskuler di RSU Prof Kandou Manado dilaksanakan oleh
dr Richard Sumangkut SpB SpB(K) V terhitung mulai Juli 2012
Pelayanan vaskuler telah lama dilakukan di RSPAD Jakarta yang diawali oleh almarhum
dr.Ari Mboik, pelayanan vaskuler dan endovaskuler di RSPAD sejak tahun 2012 dilakukan oleh
dr.Dedy Ahmad Zaelani SpB(K)V
Pelayanan vaskuler dan endovaskuler di RS Fatmawati Jakarta dilakukan oleh dr.Witra Irfan sejak tahun 2013
Saat ini sedang menjalani pendidikan sebanyak 8 orang trainee yaitu Dr.Jaka dari RS Ahmad Hussein Palembang , Dr Vendry Rivaldy yang berasal dari RSUP M Jamil Padang
, dr Puti Hapsari dari RS Hasan Sadikin bandung, dr Agnes SpB dari RSAL Mintoharjo Surabaya.dr Mula dari RS....... selanjutnya mulai Juli 2013 dr.Ramzi dari Riau. dr M Fauzi dari RS Dr Pirngadi Medan, dr.Wahyu Saat ini untuk pendidikan peserta diambil dari spesialisasi bedah umum, sebab pendidikan bedah vaskuler dan endovaskuler masih merupakan bagian dari bedah umum.
Selain itu Dr.Achmadu Staf dari FKUI/RSCM saat ini sedang memperdalam ilmu vaskuler di Jepang.
Pada saat ini Divisi Bedah
Vaskuler juga diperkuat oleh Prof Dr. Med. dr. Rasjid Soeparwata yang
ditempatkan di Divisi Bedah Vaskuler sebagai hasil kerjasama dengan Universitats
Klinikum Muenster Germany.
Kerjasama dengan luarnegeri makin ditingkatkan,selain kerjasama dengan St Franziskus Klinikum Munster jerman, maka saat ini kerjasama juga dilakukan dengan
Departemen Bedah University Kebangsaan Malaysia, kerjasama ini merupakan
pengembangan kerjasama Universitas Indonesia dengan UKM Malaysia
Kerjasama juga dilakukan dengan Hospital Kuala Lumpur untuk pengembangan endovaskuler.
Dengan berfungsinya Divisi
Vaskuler di FKUI RSCM tahun 1975 maka layanan Vaskuler mulai diselenggarakan
dengan intensif. Pada awalnya hambatan
karena belum tersedianya alat diagnosis penunjang untuk melengkapi diagnostik
Vaskuler. Layanan Vaskuler selanjutnya
berkembang pesat setelah tersedia alat-alat penunjang diagnostik baik invasif maupun
non invasive. Saat ini untuk diagnostik non
invasif di Divisi Vaskuler telah memilki
sebanyak 3 buah USG, satu buah fixed dan
dua buah portable. Selain itu juga
memiliki pletismograf. Dengan kerjasama
Radiologi dan Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSCM saat ini telah dilakukan
pemeriksaan arteriografi.
Di Kencana telah
dilaksanakan pelayanan canggih seperti endovenous laser yang merupakan
pelayanan minimal invasive untuk menangani kasus kasus kelainan vena. Juga tersedia peralatan laser untuk penanganan
kasus kasus kelainan vaskuler superfisial seperti teleangiektasis.
Untuk penanganan kasus kasus deep vein thrombosis, telah dilakukan
juga pemasangan vena cava filter,
tindakan ini merupakan tindakan minimal invasif dengan menggunakan peralatan
angiografi
sejak tahun 2012 telah dimulai pelayanan endovaskuler yang dilakukan di Pusat Jantung Terpadu RSCM dan sampai saat ini sudah banyak pasien dengan kelainan vaskuler yang menjalani prosedur minimal invasif dengan pelayanan endovaskuler yang sederhana sampai kasus yang rumit seperti tindakan EVAR
Seiring dengan peningkatan usia
harapan hidup, maka kedepannya kasus kasus kelainan vaskuler akan sangat
meningkat sehingga pengelolaan pasien vaskuler mendapatkan tantangan yang lebih
besar karena meningkatnya prevalensi penyakit-penyakit vaskuler.
Sehubungan dengan itu dan juga
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan vaskuler di luar negeri, serta
perubahan nama divisi vaskuler diluar negeri maka pada tahun 2010 divisi
vaskuler berubah nama menjadi Divisi Vaskuler dan Endovaskuler. Perubahan nama
ini mengikuti perubahan nama perhimpunan yang berubah dari Perhimpunan
Spesialis Bedah Vaskuler Indonesia menjadi Perhimpunan Spesialis Vaskuler dan Endovaskuler
Indonesia. Perubahan ini didasarkan juga atas keinginan untuk berubah kearah
yang lebih baik
Dari sisi kwalitas pelayanan saat ini semua modalitas pemeriksaan baik non invasif maupun invasif sudah mampu dilakukan oleh Divisi Vaskuler dan Endovaskuler, demikian juga semua modalitas tindakan baik medikamentosa, pembedahan terbuka, minimal invasif sudah mampu dilakukan . Kedepan dengan selesainya Nasional Vascular Center, maka akan semakin banyak yang bisa dilakukan .
Saat ini sedang diusahakan memperkuat pelayanan vaskuler di daerah yang sudah memiliki spesialis vaskuler
Saat ini Divisi Vaskuler dan
Endovaskuler merupakan satu satunya institusi pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan subspesialis vaskuler dan endovaskuler. Peserta didik berasal dari dokter
spesialis bedah umum. Sesudah selesai akan mendapatkan sebutan sebagai
spesialis bedah konsultan vaskuler yang menangani kasus kasus vaskuler secara
komprehensif mulai dari diagnostic, medikamentosa, minimal invasive dan pembedahan
terbuka. Spesialis Bedah Vaskuler dan Endovaskuler adalah satu satunya
spesialis dibidang vaskuler yang mampu menggunakan semua peralatan diagnostic dan
terapeutik pada kasus kasus vaskuler.
Kami mengundang spesialis bedah umum
yang tertarik dalam pengembangan ilmu vaskuler untuk ikut menjalani pendidikan
spesialis vaskuler di FKUI/RSCM . Berbeda dengan spesialis lain yang ikut menangani kasus vaskuler, maka saat ini spesialis bedah vaskuler adalah satu satunya spesialis bedah yang mampu menangani kasus vaskuler dengan semua modalitas yang tersedia dan mampu menangani komplikasi dari tindakan, serta mempunyai latar belakang spesialis bedah umum yang memilliki pengetahuan luas tentang struktur anatomi dan fisiologi hampir semua organ tubuh.